Teropong Jateng – Kegiatan forum Religion of Twenty (R20) 2022 yang diselenggarakan di Provinsi Bali, akan berlangsung mulai Rabu hingga Kamis, 2-3 November 2022.
Forum R20 2022 yang digelar di Nusa Dua, Bali ini merupakan pertemuan para pemimpin agama anggota G20 sebagai bentuk untuk mewujudkan perdamaian di dunia.
Nantinya, ada 4 poin penting yang akan dibahas di R20 2022. Yaitu, Historical Grievances (Kepedihan Sejarah), Pengungkapan Kebenaran, Rekonsiliasi, dan Pengampunan.
Baca Juga: Polda Jateng Gerebek Pabrik Uang Palsu di Sukoharjo, Kapolda : Awas Produknya Sangat Mirip Uang Asli
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum MUI K.H. Marsudi Syuhud saat menghadiri pembukaan Forum R20 di Nusa Dua, Bali. Rabu, 2 November 2022.
"Seluruh tokoh yang hadir mayoritas harapannya adalah kedamaian, hidup damai, tidak ada perang, dan tidak ada konflik," kata K.H. Marsudi Syuhud.
Marsudi percaya semua pemuka agama yang diundang dalam forum R20 pasti mempunyai kekuatan untuk terus berkontribusi, khususnya di negaranya dan umumnya untuk dunia.
"Saya memang rata-rata kenal dengan beliau-beliau karena minggu lalu juga saya ketemu beliau-beliau di Mesir ketika Konferensi Mufti Sedunia dan ketemu di Roma dalam konferensi yang diadakan oleh Sant'Egidio," katanya.
Menurut dia, menjadi tugas pemuka agama untuk membawa umatnya saling menghormati satu sama lain, diawali dengan pertemuan dan duduk bersama pemimpinnya dan menyatukan kesamaan pandangan dalam berinteraksi, serta memahami batas-batasnya.
"Itulah fondasi yang kokoh untuk hidup bersama," kata Marsudi.
Baca Juga: Menghadap Presiden Jokowi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin dan Menteri Perekonomian Airlangga Bahas Beras
Marsudi juga optimistis agenda R20 dapat membawa kehidupan damai antarnegara, antarumat beragama, serta dapat menghentikan islamofobia.
Terkait dengan diundangnya tokoh yang terlibat konflik berbau agama dalam forum itu, Marsudi berpandangan hal itu tidak lain untuk mendamaikan kelompok yang sedang berkonflik.
"Dengan duduk bersama satu ruangan, pertama untuk saling kenal, saling memahami, kemudian akan saling memberi, memberi maaf, memberi ruang jika masih berbeda, dan memberi rasa aman jika masih berbeda dalam pandangannya" ujarnya.
Ia mengatakan bahwa konflik sudah ada sejak zaman dahulu, dan yang terpenting bagaimana agama dan pemuka agama mendorong untuk melaksanakan perdamaian jika ada konflik.
"Itu kewajiban kita, begitu pula ketika masih ada kelompok yang belum bisa menerima kelompok lainnya, termasuk islamofobia," ujarnya.
Forum R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 2-3 November 2022, diikuti 264 partisipan dari 32 negara.***
Artikel Terkait
Di Depan Alumni Lemhanas Jawa Tengah, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Tunggu Masukan Terkait Masalah Sosial
Ini Pesan Saat Pengurus DPP PKB Menghadap Presiden Joko Widodo. Bawa Rekomendasi Ribuan Kader
Bahas Stok Beras, Presiden Panggil Menteri Pertanian Syahrul Yasin dan Menteri Perekonomian Airlangga
Menghadap Presiden Jokowi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin dan Menteri Perekonomian Airlangga Bahas Beras
Kapolri Jendral Listyo Sigit Buat Keputusan Biaya Membuat SIM Terbaru. Ini Harga Membuat SIM A, B, C dan D