• Sabtu, 30 September 2023

Intervensi Pangan Mendorong Jawa Tengah Raih Penghargaan Gerakan Pangan Murah

- Minggu, 17 September 2023 | 06:07 WIB
Jawa Tengah Raih Penghargaan Terbaik Dalam Distribusi SPHP dan Gerakan Pangan Murah (Wahyu Prabowo )
Jawa Tengah Raih Penghargaan Terbaik Dalam Distribusi SPHP dan Gerakan Pangan Murah (Wahyu Prabowo )

Teropongjateng, Semarang- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil menyabet penghargaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kategori Pelaksana SPHP Terbaik Pertama dari Badan Pangan Nasional RI. Jateng dinobatkan sebagai juara satu setelah meraih skor 95.

Skor tersebut mengungguli Provinsi Sulawesi Selatan yang berada di peringkat dua dengan raihan nilai 93, dan Provinsi Jawa Barat yang berada di peringkat tiga dengan skor 90.

Penghargaan diberikan kepada Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, di Hotel Intercontinental Bali, pada tangga 15 September 2023. Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyampaikan, penilaian yang dilakukan Badan Pangan Nasional RI dalam SPHP Award, antara lain meliputi respon cepat, elaborasi, dan kolaborasi, dalam menggerakkan kabupaten/ kota.

Baca Juga: Keluar Masuk Warga Ke Kota Semarang Berdampak Kepada Penambahan Jumlah Pemilih

“Tentunya kami sangat berterima kasih kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan beserta staf, yang tentunya telah bekerja sama atau berkolaborasi, dengan pegiat pangan di kabupaten maupun kota. Dan juga telah berkolaborasi dengan BUMN seperti Bulog, kemudian RNI ya, dan juga dengan BUMD Provinsi Jawa Tengah, juga berkolaborasi dengan kelompok tani, poktan, gapoktan, juga badan usaha lainnya,” tutur Pj Gubernur Jateng.

Prestasi yang diraih, lanjutnya, harus terus dipertahankan. Upaya untuk mempertahankan kinerja, antara lain dengan memaksimalkan kebijakan ataupun aturan yang sudah berjalan. Sebagai contoh, memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Harga Komoditi (SiHati) yang digagas sejak 2014 lalu. Kemudian, menggunakan cold storage dan menjalankan sistem logistik daerah.

“Untuk mempertahankan kinerja yang selama ini sudah terbangun, kami akan melakukan beberapa langkah, yaitu memaksimalkan program yang sudah berjalan. Kemudian, kami juga akan (terus) menggencarkan gerakan diversifikasi pangan. Itu mulai dari jagung, umbi-umbian, dan sumber karbohidrat lainnya,” katanya.

Baca Juga: Flora Endemik Hangus Terbakar, Gunung Bromo Harus Dilengkapi Sarana Cegah Kebakaran Hutan

Nana pun mengingatkan, pentingnya meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar jajaran terkait. Seperti, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, BUMN, BUMD, dan TNI/ Polri.

Selain meraih penghargaan Pelaksana SPHP Terbaik Pertama, Pemprov Jateng juga mendapatkan juara pertama Gerakan Pangan Murah (GPM).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari mengemukakan, GPM di Jawa Tengah tidak hanya melibatkan Bulog, tetapi juga 361 kelompok tani dan gabungan kelompok tani. Ketika kelompok tani dan gabungan kelompok tani ini ikut dalam gerakan pasar murah, mereka diberikan bantuan transportasi komoditas, sehingga mereka bisa menjual lebih murah dari harga pasaran.

Baca Juga: Marak Pinjol , Warga Desa Harus Melek Literasi Digital

“Itu yang kalau kita mungkin contohkan, beras itu diberikan bantuan transport Rp1.200/ kg. Tinggal nanti gapoktan kirim ke gerakan pasar murah itu, misalnya 2 ton, berarti 2 ton kali Rp1.200. Kemudian (komoditas) yang gampang rusak, cabai, telur, kemudian bawang merah, itu Rp2.000/ kg,” jelasnya.

Pelaksanaan GPM dengan pemberian bantuan transportasi komoditas ini, sejak Januari hingga Agustus 2023, terhitung sudah 394 kali dilakukan. Untuk pelaksanaan sampai Desember 2023 nanti, masih ada 80 kali GPM. Pelaksanaan GPM 2023, kata Dyah, lebih masif daripada 2022 yang hanya 180 kali.

Halaman:

Editor: Wahyu Prabowo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KA Jayabaya Hadirkan Interior Nyaman di Kelas Ekonomi

Jumat, 29 September 2023 | 12:59 WIB
X