Walikota Semarang Ingatkan Tingginya Tingkat Stress Anak Muda Kota Semarang. Ini Salah Satu Penyebab Kematian

Teropong Jateng, Semarang- Walikota Semarang, Hendrar Prihadi ingatkan resiko kesehatan bagi anak muda Kota Semarang.

Disebutkan data dari kesehatan, ungkap Walikota Semarang Hendrar Prihadi, angka kematian anak muda juga bertambah.

Seperti sakit jantung sebagai penyebab kematian, ungkap Walikota Semarang juga makin banyak menyebabkan kematian bagi anak muda.

Baca Juga: Hendi Soroti Tingginya Tingkat Stress dan Kesehatan Anak Muda Kota Semarang Saat ini

Kondisi itu, Walikota Semarang menghimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui pola hidup sehat di tengah padatnya kegiatan sehari-hari. 

Hendi, sapaan akrab Walikota Semarang menekankan pekerjaan dan pembangungan dapat berjalan dengan lancar jika manusia pelaksananya terjaga kesehatannya. 

Hal tersebut Walikota Semarang tegaskan saat menghadiri acara Atrial Fibrillation Campaign and World Heart Day 2022 di halaman Balaikota Semarang belum lama ini.

Baca Juga: Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Usulkan Adanya Pengawasan Sertifikasi Halal Industri Daging di Jawa Tengah

“Saya punya pengalaman tahun 2010 sampai sekarang. Kalau cuma pemerintah saja, hebatnya jadi susah," ungkap Hendi Walikota Semarang.

"Masyarakatnya saja, pemerintahnya mlempem, Semarang hebatnya susah. Maka masyarakatnya harus kompak, pemerintahnya harus kompak, semuanya harus kompak dan sehat," tambah Walikota Semarang Hendrar Prihadi.

"Karena kalau nggak sehat, nggak bisa ngapa-ngapain. Survei Kementerian Kesehatan tahun 2014 hingga 2019 penyakit tidak menular yang mengakibatkan kematian tertinggi adalah penyakit jantung,” terang Hendi Walikota Semarang.

Baca Juga: Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Berpesan Jika Nikah Niat Jalankan Ibadah agar Keluarga Harmonis

Menurut Walikota Semarang Hendrar Prihadi, dewasa ini, penderita penyakit jantung tidak hanya dialami oleh orang lanjut usia atau orang dengan penyakit bawaan lahir tetapi juga banyak dialami anak muda.

Hal tersebut terutama disebabkan oleh tingginya tingkat stress anak muda, ungkap Hendi, pola makan yang tidak teratur dan gaya hidup yang tidak sehat serta jarang berolah raga.