Teropong Jateng – Tim Universitas Negeri Semarang (Unnes) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, September lalu.
Fokus dalam kegiatan ini adalah stunting di wilayah Bulakamba, Kabupaten Brebes. Stunting sendiri adalah keadaan gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Kegiatan yang dikomandani oleh Dr Eko Farida ini berfokus pada sosialisasi dengan materi penting pada penerapan edukasi cara produksi pangan olahan yang baik (CPOB) melalui beberapa modul interaktif serta media edukasi berupa buku saku.
Baca Juga: Cara Mudah Ambil Caption Atau Keterangan dari Instagram Tanpa Download Aplikasi
Edukasi menggunakan buku saku CPPOB dan Personal Hygiene ini diharapkan dapat mempermudah kelompok sasaran dalam memahami materi tentang cara pengolahan yang baik.
“Dengan adanya penyuluhan tentang hygiene dan sanitasi pengolahan makanan, diharapkan tingkat pengetahuan dan sikap kelompok sasaran tentang hygiene dan sanitasi pengolahan makanan dapat meningkat,” ujar Dr Eko Farida dalam penyuluhan tersebut.
Dr Eko Farida juga menjelaskan, konsumsi makanan bergizi dan seimbang perlu dengan dibarengi terjaminnya keamanan makanan.
Untuk itulah perlu adanya praktik kebersihan dan hygiene yang baik secara disiplin dan bertanggung jawab dalam proses penanganan, pengolahan dan penyiapan pangan.
“Penyuluhan terkait keamanan pangan mencakup proses penanganan, pengolahan dan penyiapan pangan di tingkat rumah tangga. Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam pengolahan agar keamanan pangan selalu terjaga adalah memastikan bahan pangan dimasak pada suhu yang tepat,” ujarnya.
Seperti yang diketahui, Kabupaten Brebes adalah satu dari 19 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang berada pada zona kuning stunting dengan prevalensi 26,3 persen.
Salah satu upaya pencegahan dan penurunan prevelansi stunting yang dilakukan pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) adalah mengubah kampung Keluarga Bencana menjadi Kampung Keluarga Berkualitas.
Salah satu aksi nyata kampung KB adalah pembentukan Dapur Sehat Atasi Stunting atau DAHSAT yang mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan untuk kelompok sasaran yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang memiliki balita stunting.
Artikel Terkait
Batik Specta Nusantara Jadi Momentum Hendi Tingkatkan Belanja Produk Indonesia di Kota Semarang
Percepat Pengeringan. Teknologi Paving Berpori Penyerap Air Dipasang di Parkir Masjid di Kota Semarang
Dongkrak Sektor Pertanian, PLT Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Ajak Tanami Pekarangan
Oli Palsu di Jawa dan Kalimantan Dipasok Dari Semarang. Tiga Pabrik produksi 3000 Botol Perhari
Hari Santri di Alun-alun Kota Semarang, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin : Simbol Kerukunan Masyarakat